Perlu diketahui bahwa sangat banyak cara mengatasi impotensi bagi pria yang mengalaminya. Salah satu cara yang dipakai adalah dengan menggunakan racun laba-laba brazil. Berdasarkan penelitian racun dari hewan jenis Phonesutria nigrivente ini dapat berfungsi sebagai alat stimulus terjadinya ereksi pada pria.
Ketika laba-laba tersebut menggigit maka akan terjadi efek dari racun, salah satunya adalah terjadi ereksi selama empat jam. Laba-laba ini hanya bisa ditemui di daerah Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Di Amerika Serikat terdapat banyak penelitian yang membenarkan hal ini, bahwa racun laba-laba jenis tersebut dapat menyembuhkan impotensi dan juga disfungsi ereksi pada pria.
Menurut Dr Kenia Nunes, pada racun laba-laba tersebut terdapat kandungan molekul yang memiliki fungsi yang tidak sama. Apabila seseorang terkena racun ini maka ia akan mengakibatkan terjadinya efek ereksi pada penis pria.
Perlu juga diketahui mengenai efek samping dari racun ini. Beberapa efek samping dari racun ini adalah dapat hilangnya kontrol pada otot, mengalami sulit bernafas jika tidak ditangani oleh anti toksin, bahkan dapat juga menyebabkan kematian karena kurang oksigen. Tetapi Dr Nunes mengatakan bahwa racun ini dapat dipakai untuk mengatasi masalah disfungsi seksual pada pria juga wanita.
Dalam penelitian yang dilakukan DR. Nunes yang berjudul Journal of Sexual Medicine, melakukan eksperimen pada tikus. Tikus tersebut diberi sebuah perlakukan untuk melakukan ereksi dengan cara melakukan tekanan pada darah agar lebih tinggi. Pada hasil dari eksperimen tersebut, tikus dapat melakukan ereksi dengan bebas dan tidak mengalami terjadinya efek samping.
Menurutnya, racun tersebut akan dapat menstimulasi ereksi bagi tikus yang mengalami disfungsi ereksi yang cukup berat dan juga menormalkan kembali pada keadaan normal.
Walaupun dapat mengatasi impotensi atau mengobati impotensi, cara kerja yang dilakukan oleh racun laba-laba ini sangat berbeda dengan cara kerja dari obat Viagra. Menurut Dr. Nunes obat jenis racun laba-laba ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang tidak suka melakukan kegiatan terapi pemulihan disfungsi ereksi.
No comments:
Post a Comment