Jika kita membayangkan melakukan hubungan seks dengan diguyur oleh lairan air hangat atau bahkan melakukan hubungan intim di dalam bak yang berisi air hangat, akan terlihat sangat menggoda bagi yang suka dengan tantangan dan petualangan seksual.
Didukung dengan adanya mitos yang menyebutkan bahwa suhu yang hangat sampai panas sekalipun dapat digunakan sebagai cara untuk mengganti alat kontrasepsi seperti terhindar dari penyakit dan mencegah kehamilan.
Percayakah anda? Tunggu dulu, mari kita simak penjelasan kami. Fakta menyebutkan bahwa suhu air yang panas tidak dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah kehamilan atau bahkan penularan penyakit seksual.
Mitos tersebut mungkin terkait dengan pernyataan bahwa suhu air dapat mengganggu melakukan produksi sperma. Skrotum adalah sebuah kantung yang didalamnya terdapat kulit dan otot untuk melindungi dan membungkus testis pria.
Skrotum ini memiliki fungsi yang sangat sensitif pada suhu yang panas. Untuk membuat sperma yang baik, maka skrotum ini harus bisa mengontrol suhu testis. Ketika melakukan hubungan intim di dalam air hangat maka skrotum ini jelas tidak mampu menjaga suhu terbaik untuk membuat sperma.
Hal ini bisa disebabkan oleh air yang panas, ini juga bisa terjadi ketika kita memangku laptop atau bahkan menggunakan celana atau pakaian dalam yang ketat pada daerah sekitar testis.
Pada akhirnya, melakukan hubungan intim di dalam air panas memang bisa mengganggu pembuatan sperma oleh testis, tetapi hal ini bukan sebagai cara untuk mengganti fungsi kontrasepsi seperti mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual. Perlu diketahui juga bahwa suhu yang panas, tidak akan mematikan adanya virus atau bakteri penyakit seksual.
No comments:
Post a Comment